• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gus Baha Terbahak-bahak: Debat Agama Kok Pakai 'Menurut Saya'?

img

Gus Baha Terbahak-bahak: Debat Agama Kok Pakai 'Menurut Saya'?

Dalam sebuah pengajian yang dihadiri ratusan jamaah, Gus Baha, ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah, melontarkan pernyataan yang mengundang tawa. Beliau menyoroti fenomena perdebatan agama yang kerap diwarnai dengan ungkapan menurut saya.

Dengan nada bercanda, Gus Baha berkata, Debat agama kok pakai 'menurut saya'? Wong agama itu sudah jelas, ada dalilnya. Kalau mau berdebat, ya pakai dalil, bukan pendapat pribadi.

Pernyataan Gus Baha tersebut sontak membuat jamaah terbahak-bahak. Beliau melanjutkan, Kalau mau berdebat agama, jangan pakai 'menurut saya'. Pakai saja 'menurut Allah', 'menurut Rasulullah'. Kalau tidak ada dalilnya, ya jangan ngomong.

Menurut Gus Baha, penggunaan ungkapan menurut saya dalam perdebatan agama menunjukkan kurangnya pemahaman dan sikap subjektif. Beliau menekankan bahwa agama adalah ajaran yang objektif dan memiliki dasar yang jelas dalam kitab suci.

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa perdebatan agama yang sehat harus didasarkan pada argumen yang kuat dan didukung oleh dalil-dalil yang valid. Beliau mengimbau para jamaah untuk tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif dan hanya mengandalkan pendapat pribadi.

Pernyataan Gus Baha tersebut mendapat apresiasi dari para jamaah. Mereka menilai bahwa beliau telah memberikan pencerahan tentang pentingnya objektivitas dan penggunaan dalil dalam perdebatan agama.

Kesimpulan

Gus Baha menekankan bahwa perdebatan agama harus didasarkan pada dalil yang jelas, bukan pendapat pribadi. Penggunaan ungkapan menurut saya dalam perdebatan agama menunjukkan kurangnya pemahaman dan sikap subjektif. Perdebatan agama yang sehat harus mengutamakan argumen yang kuat dan didukung oleh dalil-dalil yang valid.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan gus baha terbahakbahak debat agama kok pakai menurut saya dalam islami ini Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. Jangan ragu untuk membagikan ini ke sahabat-sahabatmu. semoga Anda menemukan banyak informasi menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Media Inspirasi, Informasi dan hiburan Terkini - mediatigaputra.web.id
Added Successfully

Type above and press Enter to search.