• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Merasa Lebih Baik dengan Melihat Kesalahan Orang Lain: Peringatan Keras dari Buya Yahya

img

    Table of Contents

Kesombongan, racun hati yang berbahaya, dapat menjerumuskan kita ke dalam kehancuran. Ketika seseorang merasa lebih unggul dan meremehkan orang lain, itu adalah tanda kesombongan yang mengakar dalam hati mereka.

Kesombongan ini membuat kita mudah menghakimi orang lain dan merasa lebih layak masuk surga. Rasulullah SAW menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kesombongan di hati seorang mukmin, bahkan sebesar biji sawi.

Kesombongan dalam beragama juga menjadi penghalang besar untuk menerima kebenaran. Hal ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti merasa lebih suci karena lebih rajin beribadah atau lebih mendalami ilmu agama.

Contoh nyata kesombongan dalam beragama adalah kisah iblis yang menolak sujud kepada Nabi Adam. Iblis merasa lebih unggul karena diciptakan dari api, sementara Adam dari tanah. Kesombongan ini membuatnya terusir dari surga.

Kesombongan dapat membuat kita buta terhadap kebenaran. Padahal, ibadah sejati seharusnya mendekatkan kita kepada Allah, bukan membuat kita merasa lebih tinggi dari orang lain.

Semakin seseorang mendekat kepada Allah, seharusnya semakin lembut pula sikapnya kepada sesama. Ilmu dan ibadah yang benar seharusnya menjadikan kita lebih rendah hati, bukan lebih sombong.

Jangan meremehkan orang lain yang mungkin memiliki cara berbeda dalam mendekatkan diri kepada Allah. Iman yang benar membawa seseorang menjadi lebih lembut dan penuh kasih sayang.

Perasaan lebih baik dari orang lain sangat berbahaya. Hal ini dapat menjauhkan kita dari Allah dan menyebabkan kita meremehkan orang lain. Sikap ini bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan kelembutan dan kasih sayang.

Ketika melihat orang lain bermaksiat, janganlah merasa lebih baik. Justru, tangislah untuk mereka dan doakan agar Allah memberikan hidayah. Sikap merendahkan orang lain dapat menimbulkan sikap menghakimi dan merasa lebih pantas mendapat surga.

Ibadah yang benar seharusnya membentuk akhlak yang baik. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, seharusnya semakin besar pula kasih sayangnya kepada sesama. Jika ibadah justru membuat kita semakin jauh dari kelembutan, itu tanda ada yang salah dalam pemahaman agama kita.

Kesombongan dalam beragama harus segera dihilangkan karena dapat menjerumuskan kita ke dalam kehancuran. Setiap Muslim perlu terus memperbaiki diri, bukan hanya dalam ibadah lahiriah, tetapi juga dalam sikap dan akhlak kepada sesama.

Sekian pembahasan mendalam mengenai merasa lebih baik dengan melihat kesalahan orang lain peringatan keras dari buya yahya yang saya sajikan melalui islami Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. semoga artikel lainnya juga bermanfaat. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - Media Inspirasi, Informasi dan hiburan Terkini - mediatigaputra.web.id
Added Successfully

Type above and press Enter to search.